
Wilujeng ngeBlog Daks..
Sebagai salah satu sumber penghasilan terbesar perusahaan digital, ladang periklanan online memang semakin dimaksimalkan untuk bisa menggali pundi keuntungan yang lebih besar. Dan dari kabar yang terbaru, giliran media sosial Twitter yang tancap gas dengan mengeluarkan update layanan self-service ad dashboard miliknya. Nah di postingan kali ini ane akan membahas tentang Twitter Add ini yang katanya sedang di development.. Tuh Cekibrot Daks.
Kenapa harus ada Twitter Add??
Divisi periklanan #Twitter memang sudah mendapat banyak sekali masukkan tentang pengembangan jangkauan iklan Twitter. Ini juga didukung dari hasil riset internal Twitter yang menunjukkan bahwa tren target periklanan juga semakin luas. Sebagai contoh kini pemilik usaha yang ada di kawasan Amerika, nyatanya tidak hanya ingin memasarkan bisnisnya untuk pasar Amerika saja. Namun juga sudah banyak yang ingin beriklan di kawasan lain bahkan hingga ke negara-negara kecil dan berkembang.Richard (Twitter Ads) mengatakan bahwa sejak peluncuran program Twitter Ads untuk usaha kecil dan menengah dua tahun silam, feedback positif sudah banyak diterima mengenai efektifitas sistem periklanan Twitter dalam mencapai target pasar yang sesuai dengan ekspektasi. Dan ini seakan menjadi tanggung jawab sekaligus tantangan bagi Twitter untuk terus meningkatkan pelayanan.
Seperti yang telah disampaikan
sebelumnya dengan adanya pembaruan, kini layanan Twitter Ads sudah
tersedia untuk target pasar lebih dari 200 negara dan kawasan dengan 15
bahasa berbeda. Angka ini meningkat berkali lipat dari layanan awal yang
hanya tersedia untuk 33 negara.
Nah yang menarik adalah ternyatanya
langkah Twitter untuk mengungguli para pesaing tidak berhenti sampai di
sini. Dalam beberapa waktu ke depan, Twitter akan segera meluncurkan
layanan targeting market yang juah lebih rinci dan bersifat global. Pada
sistem tersebut nantinya para klien Twitter Ads dapat mentargetkan
tidak hanya berdasarkan negara atau wilayahnya saja, namun hingga negara
bagian, provinsi, bahkan hingga wilayah dengan kode pos tertentu.
Layanan serupa saat ini memang sudah
mulai dikembangkan untuk beberapa target pasar terbesar seperti Amerika,
Inggris, Australia, Itali, Jepang serta tak ketinggalan Indonesia.
Mengetahui Indonesia masuk dalam daftar
market potensial mungkin bukan hal yang mengejutkan. Dengan jumlah
pengguna Twitter yang sangat besar, ditambah dengan tingkat konsumtif
yang tak kalah tinggi, sudah pasti Indonesia masuk dalam daftar
tersebut. Dan bagi kita yang lebih jeli melihat hal ini, sebenarnya ada
beberapa hal positif yang bisa menjadi peluang menjanjikan.
Kini tinggal bagaimana kita, utamanya
para pelaku industri digital, untuk lebih aware tentang potensi dalam
negeri kita sendiri. Perlahan kita harus merubah mindset bahwa Indonesia
bukan hanya “rakus” dalam hal konsumsi namun juga bisa bersaing menjadi
kreator industri digital.
Nah, kira - kira segitu Daks ulasan dari ane tentang Twitter Ads.
See ya at Next Post yap..
sumber : http://www.maxmanroe.com

0 comments:
Post a Comment